Minggu, 10 Januari 2010

Mimpi

Jika kita berbicara tentang mimpi yang biasa kita alami, maka mimpi bukanlah berasal dari dunia lain. Mimpi bukanlah pesan-pesan dari suatu sumber di luar diri kita. Mimpi bukanlah penglihatan tentang masa depan, bukan pula ramalan.

Semua mimpi kita ada hubungannya dengan emosi, ketakutan, kerinduan, kebutuhan dan kenangan. Tetapi sesuatu yang ada di 'luar' dapat mempengaruhi apa yang kita impikan. Jika seseorang merasa lapar, atau lelah, atau dingin, mimpinya dapat mencakup perasaan ini. Jika selimut terjatuh dari tempat tidur, mungkin akan bermimpi sedang berada di dalam gumpalan es. Mimpi yang dialami pada waktu malam, mungkin beradal dari pengalaman pada hari tersebut.

Mimpi berasal dari sesuatu yang mempengaruhi kita sementara sedang tidur (misalnya merasa kedinginan, suara gaduh, perasaan tidak nyaman, dll) dan mimpi itu juga dapat menggunakan pengalaman masa lampau dan dorongan serta minat yang kita miliki sekarang. Itulah sebabnya, anak yang masih sangat kecil mungkin bermimpi tentang tukang sihir atau peri, anak yang lebih besar bermimpi tentang ujian di sekolah, orang yang lapar bermimpi tentang makanan, prajurit yang rindu kampung halaman bermimpi tentang keluarganya, dan para narapidana bermimpi tentang kebebasan.

Untuk menunjukkan bagaimana sesuatu terjadi sementara tidur dan keinginan atau kebutuhan yang dapat bergabung dalam mimpi, di sini ada cerita eksperimen. Seorang yang sedang tidur, punggung tangannya digosok dengan sepotong kapas pembalut. Menurut kesaksiannya, ia bermimpi sedang berada di sebuah rumah sakit dan kekasihnya menjenguknya, dan duduk di atas tempat tidur dan mengusap tangannya.

Ada orang yang dijuluki ahli psikoanalisis yang telah melakukan studi khusus tentang mengapa bermimpi dan apa arti mimpi. Penafsiran para ahli tersebut tentang mimpi tidak diterima oleh semua orang, tetapi penafsiran itu menawarkan suatu pendekatan yang menarik untuk masalah itu. Mereka berpendapat bahwa mimpi adalah ungkapan dari keinginan-keinginan yang tidak terpenuhi, hasrat-hasrat yang gagal. Dengan kata lain, mimpi adalah suatu cara untuk memenuhi keinginan atau hasrat seseorang yang belum terpenuhi.

Menurut teori ini, selama tidur, kenangan-kenangan dalam diri kita juga tidur. Kita dapat mengungkapkan atau mreasakan apa yang sebenarnya kita inginkan. Jadi kita melakukannya dalam mimpi dan dengan demikian memberikan jalan keluar untuk keinginan-keinginan itu, dan keinginan itu bisa saja merupakan keinginan yang bahkan tidak kita ketahui.

Admin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar