Selasa, 05 Januari 2010

Suhu Tubuh Hewan

Apabila kita berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain, mungkin kita merasakan perbedaan suhu di sekeliling kita. Namun, suhu tubuh kita relatif tidak berubah. Manusia digolongkan sebagai homeothermic, yaitu mahluk hidup berdarah panas, yang termasuk di dalamnya semua mahluk menyusui, hewan peliharaan dan burung.

Tetapi ada juga hewan yang suhu tubuhnya berubah mengikuti suhu lingkungannya. Hewan ini disebut poikilothermik, yaitu hewan berdarah dingin. Hewan yang termasuk dalam kelompok ini adalah serangga, ular, kadal, penyu, katak, dan ikan. Suhu tubuhnya cenderung sedikit lebih rendah daripada suhu lingkungannya.

Suhu tubuh manusia normal sekitar 37 derajat Celcius. Suhu tubuh bisa berubah, misalnya, suhu tubul manusia paling rendah pada jam 4.00 pagi; suhu permukaan kulit lebih dingin daripada suhu di dalam tubuh; makan meningkatkan suhu selama 1 atau 2 jam; alkohol menurunkan suhu di dalam tubuh.

Suhu tubuh hewan berbeda-beda, yaitu antara 35,5 derajat Celcius pada gajah hingga sekitar 42,7 derajat pada burung kecil.

Manusia, monyet, bagal, keledai, kuda, tikus dan gajah memiliki suhu tubuh antara 35,5 - 38,3 derajat Celcius. Sapi, domba, anjing, kucing, kelinci dan babi mempunyai suhu tubuh antara 37,8 - 39,4 derajat Celcius. Kalkun, angsa, bebek, burung hantu, pelikan dan burung nasar memiliki suhu tubuh antara 40 - 41,1 derajat Celcius. Sedangkan burung liar, merpati, dan beberapa burung kecil yang umum mempunyai suhu tubuh antara 41,6 - 42,7 derajat Celcius.

Hewan, seperti juga manusia harus mengeluarkan panas yang berlebihan untuk menjaga suhu tubuhnya. Hewan yang tidak berkeringat melakukan hal ini dengan terengah-engah -- itulah sebabnya mengapa anjing sering terengah-engah pada hari yang panas.

Admin.

2 komentar: